Minggu, 25 April 2010

KELULUSAN UJIAN NASIONAL 2010 SERENTAK SENIN, 26 APRIL 2010

Harap-harap cemas begitulah luapan rasa yang sedang menunggu pengumuman hasil Ujian Nasional tahun 2010. menurut rencana pengumuman hasil UN akan dilaksankan besuk, hari Senin tanggal 26 April 2010 secara serentak di mulai pukul 15.00 WIB s/d selesai.
Ada beberapa cara yang dilakukan untuk pengumuman ini, setidak ada yang melaksanakan pengumuman dengan menghadirkan orang tua ada pula yang langsung diantar melalui jasa pos. Ujian tahun ini terjadi peningkatan Hasil, namun juga banyak juga nilai tiap mapel yang anjlok. sehingga berakibat sedikit meningkatnya ketidaklulusan peserta didik.
Yang menjadi beda pelaksanaan Ujian tahun ini adalah tidak ada lagi Ujian penyetaraaan, melainkan diganti dengan Ujian Ulangan. Ujian Ulangan sendiri diikuti oleh peserta didik yang belum Lulus Ujian 22 s/d 26 Maret 2010. Adapun pelaksanaann Ujian Ulangan mulai tanggal 10 Mei 2010 (untuk teknis menunggu edaran dari Dinas Dikpora Kabupaten)

Rabu, 03 Februari 2010

Pendapatan Nasional (materi ekonomi sma x)

Standar Kompetensi :
Memahami Produk Domestik Bruto (PDB), Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), Pendapatan Nasional Bruto (PNB), Pendapatan Nasional (PN)
Kompetensi Dasar :
1.Menjelaskan konsep PDB, PDRB, PNB, PN
2.Menjelaskan manfaat perhitungan pendapatan nasional
3.Membandingkan PDB dan pendapatan perkapita Indonesia dengan negara lain
Indikator :
1.Mendeskripsikan konsep PDB, PNB, PNN, PI, Pendapatan Disposibel (disposible income)
2.Menghitung Pendapatan Per Kapita
3.Mengidentifikasi manfaat perhitungan pendapatan nasional
4.Membedakan metode perhitungan pendapatan nasional dengan pendekatan pendapatan, produksi dan pengeluaran
5.Menghitung pendapatan nasional menggunakan pendekatan produksi, pendapatan, dan pengeluaran
6.Membandingkan PDB dan pendapatan perkapita Indonesia dengan negara lain




PENGERTIAN

Pendapatan nasional adalah merupakan jumlah seluruh pendapatan yang diterima oleh masyarakat dalam suatu negara selama satu tahun.
B. KONSEP PENDAPATAN NASIONAL

1. PDB/GDP (Produk Domestik Bruto/Gross Domestik Product)

Produk Domestik Bruto adalah jumlah produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu Negara selama satu tahun. Dalam perhitungannya, termasuk juga hasil produksi dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan/orang asing yang beroperasi diwilayah yang bersangkutan.

2. PNB/GNP (Produk Nasional Bruto/Gross Nasional Product)

PNB adalah seluruh nilai produk barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat suatu Negara dalam periode tertentu, biasanya satu tahun, termasuk didalamnya barang dan jasa yang dihasilkan oleh masyarakat Negara tersebut yang berada di luar negeri.

Rumus :
GNP = GDP – Produk netto terhadap luar negeri


3. NNP (Net National Product)

NNP adalah jumlah barang dan jasa yang dihasilkan oleh masyarakat dalam periode tertentu, setelah dikurangi penyusutan (depresiasi) dan barang pengganti modal.

Rumus :
NNP = GNP – Penyusutan


4. NNI (Net National Income)

NNI adalah jumlah seluruh penerimaan yang diterima oleh masyarakat setelah dikurangi pajak tidak langsung (indirect tax)
Rumus :
NNI = NNP – Pajak tidak langsung


5. PI (Personal Income)

PI adalah jumlah seluruh penerimaan yang diterima masyarakat yang benar-benar sampai ke tangan masyarakat setelah dikurangi oleh laba ditahan, iuran asuransi, iuran jaminan social, pajak perseorangan dan ditambah dengan transfer payment.
Rumus :

PI = (NNI + transfer payment) – (Laba ditahan + Iuran asuransi + Iuran jaminan social + Pajak perseorangan )
6. DI (Disposible Income)

DI adalah pendapatan yang diterima masyarakat yang sudah siap dibelanjakan oleh penerimanya.
Rumus :
DI = PI – Pajak langsung

untuk lebih mendalami tentang konsep-konsep pendapatan nasional diatas, mari kita bahas soal dibawah ini:
Diketahui data-data keuangan suatu negara sebagai berikut:
- GDP Rp. 100 Triliun
- Penyusutan Rp. 5 Triliun
- NNP Rp. 95 Triliun
- Pajak tidak langsung Rp. 10 Triliun
- Pajak perseroan Rp. 8 Triliun
- laba yang tidak dibagi Rp. 2 triliun
- iuran pensiun Rp. 5 Triliun
- dana pensiun Rp. 5 Trilliun
- subsidi penganggur Rp. 2 Triliun
- tunjangan veteran Rp. 3 Triliun
- bunga utang Rp. 3 Triliun
- pajak langsung Rp. 8 Triliun
dari data diatas hitunglah :
a. NNP
b. NNI
c. PI
d. DI

Jawab :
berikut adalah pembahasan soal diatas secara keseluruhan :
GNP Rp.100 Triliun
Penyusutan Rp. 5 Triliun
-------------- (-)
NNP Rp. 95 Triliun
Pajak tidak langsung Rp. 10 Triliun
--------------- (-)
NNI Rp. 85 Triliun
pajak perseroan Rp. 8 Triliun
Laba tidak dibagi Rp. 2 Triliun
iuran pensiun Rp. 5 Triliun
---------------- (+)
Rp. 15 Triliun
---------------- (-)
Rp. 70 Triliun
dana pensiun Rp. 5 Triliun
subsidi penganggur Rp. 2 Triliun
tunjangan veteran Rp. 3 Triliun
bunga utang Rp. 3 Triliun
-------------- (+)
Rp. 13 Triliun
----------------(+)
PI Rp. 83 Triliun
Pajak langsung Rp. 8 Triliun
---------------- (-)
DI Rp. 75 Triliun
============
C. PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL

1. Tujuan dan manfaat perhitungan pendapatan nasional

Tujuan mempelajari pendapatan nasional :
• Untuk mengetahui tingkat kemakmuran suatu Negara
• Untuk memperoleh taksiran yang akurat nilai barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat dalam satu tahun
• Untuk membantu membuat rencana pelaksanaan program pembangunan yang berjangka.
2. Manfaat mempelajari pendapatan nasional
• Mengetahui tentang struktur perekonomian suatu Negara
• Dapat membandingkan keadaan perekonomian dari waktu ke waktu antar daerah atau antar propinsi
• Dapat membandingkan keadaan perekonomian antar Negara
• Dapat membantu merumuskan kebijakan pemerintah.

3. Perhitungan Pendapatan Nasional

a. Metode Produksi

Pendapatan nasional merupakan penjumlahan dari seluruh nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh seluruh sector ekonomi masyarakat dalam periode tertentu

Y = [(Q1 X P1) + (Q2 X P2) + (Qn X Pn) ……]


b. Metode Pendapatan

Pendapatan nasional merupakan hasil penjumlahan dari seluruh penerimaan (rent, wage, interest, profit) yang diterima oleh pemilik factor produksi adalam suatu negara selama satu periode.

Y = r + w + i + p
c. Metode Pengeluaran

Pendapatan nasional merupakan penjumlahan dari seluruh pengeluaran yang dilakukan oleh seluruh rumah tangga ekonomi (RTK,RTP,RTG,RT Luar Negeri) dalam suatu Negara selama satu tahun.

Y = C + I + G + (X – M)


D. Pendapatan perkapita

1. Arti Pendapatan perkapit
Pendapatan perkapita adalah besarnya pendapatan rata-rata penduduk di suatu negara. Pendapatan perkapita didapatkan dari hasil pembagian pendapatan nasional suatu negara dengan jumlah penduduk negara tersebut. Pendapatan perkapita juga merefleksikan PDB per kapita.

Pendapatan perkapita sering digunakan sebagai tolak ukur kemakmuran dan tingkat pembangunan sebuah negara; semakin besar pendapatan perkapitanya, semakin makmur negara tersebut.

Adapun rumus pendapatan per kapita adalah sebagai berikut :
Jumlah Pendapatan Nasional
Pendapatan per Kapita = ----------------------------------
Jumlah Penduduk


2. Pendapatan per Kapita dan Pertumbuhan pendapatan perkapita.

Jika pendapatan nasional untuk berbagai tahun diketahui, menentukan pendapatan perkapita bukanlah hal sulit. Pendapatan perkapita adalah pendapatan rata-rata penduduk. oleh karena itu, untuk mendapatkan perkapita suatu tahun tertentu adalah dengan cara membagi pendapatan pada tahun itu dengan jumlah penduduk tahun yang bersangkutan.
untuk menentukan tingkat pertumbuhan pendapatan perkapita dari tahun ke tahun dapat ditentukan dengan cara penentuan pertumbuhan pendapatan nasional riil, yatu dengan rumus sebagai berikut :
PNR2 - PNR1
GT2 = ---------------------- x 100%
PNR1
Keterangan:
GT2 = pertumbuhan pendapatan perkapita yang dinyatakan dalam persen
PNR2 = pendapatan per kapita pada tahun 2 (tahun yang dicari pendapatan perkapitanya)
PNR1 = pendapatan perkapita sebelum tahun ke 2.

untuk lebih memperdalam pokok bahasan diatas, mari kita bahas soal-soal dibawah ini :

Soal pertama : (Soal Olimpiade Sains Propinsi (OSP) Ekonomi 2006)

National Income data (in billion rupiah) from a country are as follow :
Household consumption Rp. 1.500
Investment Rp. 2.500
Goverment Expenditure Rp. 4.000
Revenue Rp. 1.050
Wages Rp. 700
Rent Rp. 100
Saving Rp. 2.500
Company Profit Rp. 4.450
Export Netto Rp. 1.200
The amount of national income interm of expenditure approach are....

Jawaban :
yang ditanya dari soal diatas adalah jumlah pendapatan nasional dengan menggunakan pendekatan pengeluran:
adapun rumus pendapatan nasional dengan pendekatan pengeluaran adalah :
Y = C + I + G + (X – M)
Y = 1.500 + 2.500 + 4.000 + 1.200
Y = 9.200
========
jadi besarnya pendaptan nasional dengan menggunakan metode pengeluaran adalah Rp. 9.200
Soa kedua : (Soal olimpiade sains kabupaten (OSK) ekonomi 2006)

Suatu negara mempunyai data pendapatan nasional sebagai berikut :
Konsumsi masyarakat Rp. 90.000.000
Pendapatan laba usaha Rp. 20.000.000
Pengeluaran Negara Rp.130.000.000
Pendapatan sewa Rp. 40.000.000
Pengeluaran investasi Rp. 50.000.000
Ekspor Rp. 15.000.000
Impor Rp. 20.000.000
dari diatas hitunglah pendapatan nasional dengan pendekatan pengeluaran...
Jawab :
Rumur Pendapatan nasional dengan pendekatan nasional :
Y = C + I + G + (X – M)
Y = 90.000.000 + 50.000.000 + 130.000.000 + (15.000.000 - 20.000.000)
Y = 270.000.000 - 5.000.000.
Y = 265.000.000
============
Jadi jumlah pendapatan nasional dengan menggunakan pendekatan pengeluaran adalah Rp. 265 Juta.
Soal ketiga : (Soal Olimpiade Sains Kabupaten (OSK) Ekonomi 2008)

Data for the calculation of national income shall be as follows :
- Goverment Expenditure $ 110.500
- Wages $ 85.000
- Society expenditure $ 240.400
- Interest $ 75.200
- Export $ 45.200
- Rent $ 90.000
- Investment $ 120.000
- Import $ 40.000
- Profit $ 90.800
From data above mount of national income with income approach is....

Jawab :
pada soal diatas yang ditanyakan adalah jumlah pendapatan nasional dengan pendekatan pendapatan.
adapun rumus pendekatan pendapatan adalah sebagai berikut :
Y = r + w + i + p
Y = 90.000 + 85.000 + 75.200 + 90.800
Y = 341.000
=========
Jadi dengan menggunakan metode pendapatan, diperoleh nilai pendapatan nasioan sebesar $ 341.000
Soal keempat : (Soal olimpiade sains kabupaten (OSK) Ekonomi 2009)

dibawah ini data yang diperlukan dalam perhitungan pendapatan nasional :
- Upah Rp. 12.000.000
- Laba Rp. 9.000.000
- Pengeluaran pemerintah Rp. 10.000.000
- Pendapatan bunga Rp. 6.000.000
- Pendaptan sewa Rp. 8.000.000
- Pengeluaran rumah tangga swasta Rp. 36.000.000
- Impor Rp. 5.000.000
- Konsumsi Rp. 25.000.000
- Ekspor Rp. 7.000.000
berdasarkan data diatas, besarnya pendapatan nasional dengan menggunakan metode pengeluaran adalah:

Jawab :
Rumus Metode pengeluaran :
Y = C + I + G + (X - M)
Y = 25.000.000 + 36.000.000 + 10.000.000 (7.000.000 - 5.000.000)
Y = 71.000.000 + 2.000.000
Y = 73.000.000
============
jadi dengan menggunakan metode pengeluaran, besarnya pendapatan nasional adalah Rp. 73.000.000


Demikian saja pembahasan kita kali ini tentang Pendapatan nasional, jika pertanyaan-pertanyaan seputar pendapatan nasional baik itu berupa soal olimpiade sains ekonomi atau soal ujian nasional ekonomi, silahkan poskan pertanyaan anda pada kotak komentar dibawah ini. terimakasih dan kami tunggu pertanyaan dari anda.

Minggu, 29 November 2009

SOAL UJIAN NASIONAL UDAH RAMPUNG.

Naskah Soal UN Sudah Rampung
Tingkat Kesulitan Sama Tahun Lalu

JAKARTA -- Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Depdiknas bersama Badan Standarisasi Nasional Pendidikan (BSNP) terus mematangkan Ujian Nasional (UN) meski putusan MA seputar kasasi penolakan ujian itu masih menimbulkan perdebatan. Bahkan, naskah soal unas sudah jadi dan tinggal dicetak.

Kepala Balitbang Depdiknas Mansyur Ramli mengatakan, putusan MA tentang UN tidak berpengaruh terhadap penyusunan naskah soal. Soal-soal tersebut sudah selesai disusun. Penyusunan naskah soal dilakukan guru, dosen perguruan tinggi (PT), dan pakar pendidikan.

Setelah soal disusun, Balitbang akan menyerahkan kepada BSNP untuk diuji-cobakan. Kemudian, soft copy soal bakal diserahkan ke perguruan tinggi untuk dicetak.

"Kami sedang berkordinasi dengan majelis rektor perguruan tinggi negeri (MRPTN). Sebab, tahun ini yang menangani pencetakan hingga pendistribusian soal adalah perguruan tinggi," terang Mansyur Ramli, Sabtu, 28 November. Dengan selesainya penyusunan soal, kata Mansyur, tidak ada alasan untuk tidak menyelenggarakan UN tersebut.

Mansyur menjelaskan, tingkat kesulitan soal UN mendatang hampir sama dengan tahun ini. Hal itu disesuaikan dengan kemampuan siswa saat ini. Sebab, berdasarkan studi penelitian yang dilakukan Balitbang, sarana prasarana dan mutu pendidik saat ini belum mampu mendorong kemampuan peserta didik untuk menerima tingkat kesulitan soal yang lebih tinggi.

"Memang sudah ada peningkatan guru dan sarana dan prasarana, namun kami masih sesuaikan dengan kemampuan siswa," jelasnya.

Menurutnya, tingkat kesulitan soal bakal dinaikan untuk unas 2011. Karena itu, dia berharap siswa dapat menjawab soal UN. Sebab, bobot soal telah disesuaikan dengan standar minimal pendidikan. "Artinya, soal itu bisa dijawab oleh siswa di daerah terpencil sekalipun.

Ibarat lompat tinggi, kami pasang meteran. Bagi siswa sekolah unggulan, bisa lompat lebih tinggi. Demikian pula siswa sekolah biasa juga bisa melalui meteran tersebut," paparnya.

Depdiknas berharap target kelulusan UN 2010 meningkat. Apalagi, standar nilai minimal rata-rata UN 2010 sama dengan tahun ini, yaitu, 5,5. Tahun lalu, tingkat kelulusan peserta didik untuk jenjang SMA mencapai 90 persen. Paling tidak, kata Mansyur, target kelulusan bisa mencapai 92 persen. Demikian pula target kelulusan untuk jenjang SMP juga dinaikkan dua persen.

Balitbang mengimbau agar seluruh provinsi segera mengirim data peserta UN ke Depdiknas. Sebab, jumlah tersebut bakal disesuaikan dengan pencetakan naskah soal. Januari 2010, jumlah pasti peserta UN harus kelar.

Dia menambahkan, anggaran penyelenggaraan unas juga sudah disiapkan. Menurutnya, anggaran unas 2010 tidak jauh beda dengan tahun ini. Yaitu, sekitar 500 miliar. Anggaran sebesar itu untuk unas (SMP dan SMA) dan ujian akhir sekolah berstandar nasional (UASBN). Biaya itu akan digunakan untuk persiapan ujian, penyusunan naskah soal, pencetakan soal hingga lembar jawaban unas (LJUN), dan pengawasan ujian.

Dengan persiapan tersebut, Mansyur berharap sekolah dan siswa siap menghadapi UN. Dia mengimbau agar masyarakat terutama siswa tidak terpengaruh terhadap putusan MA. "Saya khawatir putusan itu bakal berpengaruh terhadap psikologis siswa. Bahayanya, jika siswa menganggap ujian itu tidak jadi dan saya khawatir mereka tidak mempersiapkan diri dengan baik untuk menghadapi ujian tersebut," jelasnya.

Anggota BSNP, Prof Mungin Eddy Wibowo mengimbau agar sekolah tidak usah mengkhawatirkan soal UN. Sebab, naskah soal disesuaikan dengan kisi kurikulum 1994 maupun kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) yang dipakai sekolah. "Kita ambil sesuai SKL (standar kompetensi lulusan, Red). Jadi, sesuai kurikulum sekolah," ungkapnya.

Dalam waktu dekat ini, BSNP bakal memvalidasi soal unas dengan menggelar try out diberbagai daerah. Terutama, daerah terpencil dengan tingkat kelulusan rendah pada unas 2009. "Try out itu untuk mengetahui apakah kesulitan soal bisa dijangkau atau tidak. Kami akan rutin lakukan try out sebelum pelaksanaan unas," terangnya.

Secara terpisah, Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh menegaskan, Ujian Nasional (UN) bukan satu-satunya penentu kelulusan siswa. Selain UN, juga ada penilaian ujian yang dilakukan masing-masing sekolah.

"Walaupun nilai UN 10, tapi nilai ujian sekolahnya jeblok, ya tidak bisa lulus," jelas Mohammad Nuh ketika jumpa pers di Hotel Mercure Mirama Surabaya, Sabtu, 28 November.

Nuh mengatakan, tak perlu ada ketakukan terhadap UN. Seakan-akan UN itu hanya satu-satunya yang menentukan kelulusan. Nuh mengatakan, dalam faktanya dari 90 persen anak yang tidak lulus, disebabkan karena nilai UN jemblok. "Itu fakta yang ada," jelasnya.

Namun, kata Nuh, kalau logika itu dibalik, jika yang menguji para siswa adalah gurunya sendiri, maka kemungkinan besar 99 persen siswa lulus dalam ujian. "Terus buat apa ujian itu, kalau semuanya lulus," papar Nuh. Apalagi kalau gurunya satu kampung dengan siswanya, maka tidak mungkin guru tersebut tidak meluluskan siswa tersebut.

Mantan Rektor Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) itu mengatakan, kualitas UN ditentukan oleh dua hal, yaitu materi UN dan penyelenggaraannya. Materi yang diujikan harus sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan.

Bobot soal juga sesuai jenjang pendidikan siswa. Jika materi UN sudah terpenuhi, maka tinggal pelaksanaannya. Nuh mengatakan, kalau penyelenggaraannya bagus, maka kualitas UN akan terjamin, namun sebaliknya, jika pelaksanannya jeblok, kualitasnya juga akan menjadi buruk.

"Apalagi gurunya sangat welas asing, maka bisa dengan mudah meluluskan muridnya, maka pelaksanaan UN juga harus bagus," jelasnya.

Pelaksanaan UN juga tidak berkaitan antara siswa di perkotaan dan pedesaan. Ia mengatakan, perbedaan itu pasti ada diantara siswa. Tidak usah jauh-jauh antara desa dan kota, antara siswa di satu sekolah saja sudah banyak perbedaan, apalagi siswa di desa dan di kota. Untuk mengatasi masalah itu, maka pemerintah menetapkan nilai kelulusan UN, bukan 8, 7 atau 6, tapi 5,5. Itu disesuai dengan standar minimal. "Nilainya pas juga masih bisa lulus," jelasnya.

Nuh juga merespon pihak-pihaknya yang menginginkan nilai UN hanya dijadikan sebagai pemetaan kualitas pendidikan saja. Menurutnya, jika hasil UN hanya dijadikan bahan pemetaan, maka akan terjadi konflikting data. Jika nilai UN 7, dan nilai ujian sekolah 9, maka terjadi kontraproduktif. "Terus mana yang benar," katanya.

Mantan Direktur PENS-ITS itu mengatakan, yang paling penting sekarang adalah mengajak masyarakat untuk mendukung penyelenggaran UN. Orang tua siswa, murid, guru harus mendukung terselenggaranya UN. "Tidak usah memperdebatkan masalah UN, jadi atau tidak karena dalam amar putusan PN Jakarta tidak ada poin yang melarang terselenggaranya UN," ucap Nuh.(jpnn)

Sabtu, 28 November 2009

UJIAN NASIONAL, PENTINGKAH ?????

Sekolah 3 tahun ditentukan 3 hari...???
Tidak lulus UAN memang bukan kiamat...
Tapi itu merupakan AIB besar yang membuat para pelajar malu hingga menyebabkan stress...

Mari sebisa mungkin kita menggandengkan tangan untuk bersatu agar UAN dihapuskan... terimakasih untuk yang telah bergabung..

Kamis, 18 Juni 2009

PARTISI SENDIRI KOMPUTER ANDA

Partisi (Bahasa Inggris: Partition), dalam sistem berkas dan manajemen media penyimpanan adalah sebuah bagian dari memori atau media penyimpanan yang terpisah secara logis yang berfungsi seolah-olah bagian tersebut terpisah secara fisik. Media penyimpanan yang dapat dipartisi adalah memori (baik itu memori fisik ataupun memori maya oleh manajer memori sistem operasi), hard disk, magneto-optical disk (MO Disk), dan beberapa flash memory. Meskipun demikian, istilah partisi saat ini digunakan untuk merujuk pada bagian dari hard disk.
Partisi dibuat ketika pengguna membuatnya dengan menggunakan utilitas partisi (seperti halnya utilitas DOS/Linux fdisk, fips, Disk Druid, utilitas Windows diskpart, atau produk komersial Symantec Norton Partition Magic) dan memformatnya dengan memberinya sebuah sistem berkas tertentu.
Dalam rangka membuat partisi, maka sebenarnya yang dilakukan oleh pengguna tersebut adalah membuat sebuah "daftar isi" dari hard disk yang dimilikinya. Dalam sistem x86 serta x86-64, daftar isi yang dibuat adalah tabel partisi, yang disimpan di dalam Master Boot Record. Adalah mungkin bagi pengguna untuk membuat beberapa partisi di dalam sebuah hard disk, sehingga menjadikannya terlihat sebagai beberapa hard disk, meski jumlahnya dibatasi oleh skema partisi yang digunakannya. Dalam sistem x86 serta x86-64, partisi utama yang dapat dibuat hanyalah empat buah saja, sementara sistem IA-64 dapat mendukung partisi hingga 128 buah. Sistem operasi akan menganggap partisi-partisi yang berbeda ini dianggap sebagai sebuah media penyimpanan yang berbeda. Membuat beberapa partisi dalam sebuah hard disk akan lebih memudahkan dalam melakukan manajemen data pengguna.
Setiap sistem operasi dan sistem berkas memiliki sebutan tersendiri untuk menyebut partisi. Sebagai contoh, MS-DOS menggunakan istilah partition, sementara keluarga Windows NT menggunakan istilah volume. Hal ini disebabkan oleh Windows NT yang memiliki kemampuan untuk membentuk satu volume yang terdiri dari beberapa partisi terpisah, daripada sistem operasi MS-DOS yang hanya dapat membuat satu volume untuk satu partisi.
Memilih Partisi antara NTFS, FAT atau FAT32 pada Windows XP
Anda bisa memilih diantara tiga file system untuk partisi hardisk Anda ketika menjalankan Windows XP, yaitu NTFS, FAT dan FAT32. Informasi berikut ini bisa Anda gunakan untuk membandingkan diantara ketiganya.
NTFS merupakan file system yang sangat dianjurkan karena beberapa alasan berikut ini:
• NTFS lebih powerful dibandingkan FAT atau FAT32, dan juga file system tersebut sudah mengandung fitur-fitur yang bisa meng-handle Active Directory dan juga fitur-fitur security lainnya. Anda bisa menggunakan fitur Active Directory dan keamanan berbasis domain dengan memilih file system NTFS ini.
• Adalah hal yang sangat mudah untuk melakukan konversi partisi Anda menjadi format NTFS. Pada Windows XP telah tersedia utility yang ampuh untuk mengatasi ini, yang bernama CONVERT (convert.exe). Silakan Anda masuk ke DOS prompt dan mengetikkan "help convert" untuk lebih jauh mengetahui informasi detail mengenai cara mengkonversi partisi FAT Anda ke NTFS.
• Jika Anda membutuhkan pembatasan akses ke dalam file-file Anda, maka Anda butuh NTFS. Jika Anda menggunakan FAT32, maka semua user akan memiliki hak akses ke dalam seluruh file-file yang ada pada komputer Anda.
• NTFS merupakan format file system yang bisa bekerja baik dengan hardisk yang berkapasitas besar. (Pilihan file system terbaik selanjutnya untuk masalah meng-handle hardisk kapasitas yang besar adalah FAT32)
Ada satu kondisi dimana Anda memang harus menggunakan file system FAT atau FAT32. Jika Anda membutuhkan komputer yang ingin menjalankan sistem operasi Windows pada versi yang lebih lama dan hanya kadang-kadang saja menggunakan Windows XP, maka Anda memang membutuhkan partisi FAT atau FAT32 sebagai primary (startup) partition pada hardisk Anda. Ini dikarenakan bahwa versi Windows yang terdahulu tidak akan mampu membaca partisi NTFS yang mutakhir. Pengecualian berlaku bagi Windows 2000 dan Windows NT SP4 atau setelahnya. Windows NT SP4 bisa mengakses NTFS dengan beberapa keterbatasan.
Hal yang perlu diperhatikan adalah begitu Anda sudah mengkonversi suatu partisi dari FAT atau FAT32 ke NTFS, maka Anda tidak akan dengan mudah mengembalikannya kembali ke FAT atau FAT32. Anda harus melakukan reformat drive atau partisi untuk mengembalikan ke forlat file system sebelumnya.
Berikut ini adalah deskripsi dari kompatibilitas dari masing-masing file system terhadap beberapa sistem operasi yang ada.
• NTFS
Sebuah komputer yang menjalankan Windows XP atau Windows 2000 dapat mengakses partisi NTFS. Komputer dengan sistem operasi Windows NT SP4 bisa mengakses partisi NTFS dengan beberapa keterbatasan tertentu. Sementara sistem operasi lainnya tidak bisa mengakses partisi NTFS ini (walaupun ada yang sudah bisa mencobanya, seperti Linux).
• FAT
File system ini bisa diakses oleh sistem operasi MS-DOS, semua versi Windows, Windows NT, Windows 2000, Windows XP dan juga OS/2. Linux juga memiliki kemampuan untuk membaca file system ini.
Berikut ini adalah komparasi disk dan ukuran file yang bisa dikelola pada masing-masing file system.
• NTFS
Dianjurkan untuk digunakan pada kondisi minimum partisi yang berukuran 10 MB. Volume disk yang lebih besar dari 2 TB (terabytes) bisa juga menggunakan file system ini. NTFS tidak bisa digunakan pada floppy disk. Sementara itu ukuran file maksimum hanya tergantung pada ukuran dari volume disk yang ada.
• FAT
Bisa meng-handle volume disk dari floppy disk sampai dengan yang berukuran 4 GB. File system ini tidak mendukung domain dan maksimum ukuran file-nya adalah sampai 2 GB.
• FAT32
Mampu meng-handle volume disk dari 512 MB sampai dengan 2 TB. Pada Windows XP, Anda bisa memformat sebuah volume disk FAT32 hanya sampai 32 GB saja. File system ini tidak mendukung domain dan maksimum ukuran file-nya adalah sampai 4 GB.

Jumat, 22 Mei 2009

sesal kemudian maia

Maia Serpihan Sesal

Cinta apa yang sedang terjadi…
Seminggu tanpa berita…
Seminggu tanpa cerita…
Seminggu juga tanpa bicara…

Dan cinta sedang apakah dirimu,
Mengapa tak ada kabar,
Mengapa tak jua datang.

Dimanakah dirimu berada,
Cinta jangan engkau tinggalkan aku,
Aku tau aku yang bersalah,
Ku pikir ku bisa tanpa mu,
Tapi aku tak sekuat itu,
Kumohon kau kembali ke pekuk ku,
Namun bila engkau tak kembali,
Mungkin lebih baik ku mati saja,

Cinta sedang apakah dirimu,
Mengapa tak ada kabar,
Mengapa tak jua datang,
Diam mu buat hatiku pilu,

Dan cinta…
Aku meminta maaf mu,
Ku juga minta sayang mu,
Tunjukan apa salah ku.

Back to Chorus

Kini aku sadari kau lah yang terbaik,
Dan tak ada yang bisa gantikan cintamu.

download Maia Serpihan Sesal
Maia Serpihan Sesal

Kamis, 21 Mei 2009

RIZKI DAN UMUR KETENTUAN ILAHI

1. MASALAH RIZKI DAN UMUR

A. Kiat Pra-Kondisi Pelajar Dalam Belajar

Þ Mempertimbangkan prospektif ekonomi

Þ Memperhatikan kesehatan

B. Faktor Ekonomi Rendah

Þ Malas dan banyak tidur

Þ Mengabaikan etika sosial :

P Tidur telanjang

P Kencing telanjang

P Tidak menghargai makanan

P Menyapu rumah dengan barang berharga

P Tidak sopan terhadap orang tua

Þ Tidak mau menjaga integritas diri

Þ Berfikir pragmatis, dan berjiwa matrealis

Þ Mendo'akan buruk terhadap anak

Þ Tidak mau menjaga kebersihan

Þ Tidak mau mendo'akan orang tua

C. Faktor-faktor Penunjang Ekonomi Tinggi

Þ Menjaga kebersihan

Þ Sholat sesuai dengan etika dan sistematisnya (dhuha')

Þ Menjaga diri dari orang omongan (bicara) emosional

Þ Selau membaca surat waqi'ah, Al-mulk, A-muzammil, walaili idza yaghsha dan alam nasroh

Þ Mempunyai jiwa transedent

D. Faktor-faktor Penambah Umur

Þ Berbuat kebaikan

Þ Tidak menyakiti hati seseorang

Þ Memuliakan orang tua

Þ Silaturrahmi

Þ Jiwa transedent

E. Faktor-faktor Penunjang Ekonomi dan Umur (Happy of help)

Þ Berwawasan lingkungan hayati

Þ Menjaga kesehatan

Þ Menyempurnakan ibadah

Þ Mengerti dan memahami ilmu kedokteran sekaligus manfaat dan fungsinya